Rabu, 29 Desember 2021

Kematian Itu Seleksi Alam Atau Takdir Tuhan

Topik ini selalu menjadi keraguan sekaligus menantang saya, kata kematian dari kata dasar mati, arti ini sendiri adalah sudah hilang nyawa, tidak hidup jiwa lagi, atau yang tidak pernah rohnya hidup. Tapi disini saya mencoba bertanya ketidaktahuan tentang kematian seleksi Alam atau Takdir Tuhan itu, selama perjalanan hidup ini, menghadapi kematian orang-orang terkasih kita, hal yang sama kita juga mengalami kematian dari berbagai faktor, bentuk, sifat dan motif. Sebut saja seperti, lanjut usia, sakit, kecelakaan, bunuh diri, pembunuhan, dlsb. Dibawah ini 5 analogi dari pada "kematian" itu. 1. Seperti Lanjut Usia Lanjut Usia adalah seseorang dikatakan lanjut usia, usianya 65 tahun ke atas. Lanjut Usia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan kehidupan lingkungan. 2. Seperti Sakit Sakit adalah berasa tidak nyaman di tubuh atau bagian tubuh karena menderita sesuatu sakit misalnya demam, sakit perut, dan sebagainya. 3. Seperti Kecelakaan Kecelakaan adalah Suatu peristiwa yang jarang dan tidak tentu kapan terjadi dan bersifat banyak (multi) faktor yang selalu didahului oleh situasi dimana seorang atau lebih pemakai jalan telah gagal mengatasi lingkungan mereka. 4. Seperti Bunuh Diri Bunuh Diri adalah Sebuah tindakan sengaja yang menyebabkan kematian diri sendiri. 5. Seperti Pembunuhan Pembunuhan adalah suatu tindakan untuk menghilangkan seseorang dengan cara yang melanggar hukum, maupun yang tidak melawan hukum. Orang akan berdebat sampai Ayam tumbuh gigi sekalipun tidak akan dapat solusi yang rasional tentang seleksi Alam dan Takdir Tuhan. Hanya sudut pandang Ilmu Alam dan sudut pandang Ilmu filsafat Teologia saja yang paling Tahu, tentang pengalaman hukum Alam dan keyakinan hukum Tuhan. Akan tetapi menurut hemat penulis dua sudut pandang itu bukan kebenaran mutlak satu sisi sudut pandang kebenaran ilmiah dan yang satu sisi sudut pandang kebenaran keyakinan masing- masing Iman kepercayaan. Memang benar semua orang di dunia ini mengalami kematian, baik itu detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun. Pada saat situasi apa saja tentu tak luput dari kematian itu. Kematian mereka itu menyebabkan perasaan duka cita yang paling dalam seumur hidup orang. Lalu kepergian mereka tinggalkan luka hati yang paling dalam, yang tidak ada obatnya yang bisa terobati luka itu. Sekalian mereka bawah pergi kasih sayang, persahabatan, motivasi, pemikiran dan pandangan mereka berikan di saat-saat sulit itu. Tanya mereka kirahnya apakah itu seleksi Alam atau Takdir Tuhan? Mungkinkah leluhur yang Tahu? Leluhur bukan Tuhan yang maha tahu dan alam semesta yang dapat dipahami dengan dunia batin. Kemudian penyebab faktor, motif, bentuk dan niat itu membuat mengalami kematian, tapi orang akan selalu katakan itu rencana Tuhan. sekalipun itu faktanya penyebab peristiwa itu campur tangan Alam, Manusia, Hewan dan di lingkungan sekitarnya. Tapi kematian itu tidak bisa dipastikan oleh orang siapapun kecuali sedang rawat inap di RSUD, kematian adalah soal rana jiwa, batiniah, tidak ada orang yang dapat mengetahui kapan akan mengalami kematian itu, kecuali berhubungan dengan faktor dimensi indarawi, fisik yang nyata. Jalanan Batin Terpenjara, 24 Desember 2021. #KAKI_ABU

Jumat, 17 Juli 2020

Sistem Organisasi Sosial; Suku Bangsa Yali

Karya Obock I Silak

* Suku bangsa Yali memiliki Tata organisasi berkampungan yang menetap; permanen dan tidak berpindah-pindah. Mengelola lahan-lahan yang dimiliki secara komunal dan yang dikelola secara individu. Semua kegiatan masyarakat direncanakan secara terpusat pada rumah laki-laki (Yowi). Semua kegiatan direncanakan bersama dan mengambil keputusan kolektif (bersama); di rumah (Yowi) yang diterima dan di setujui semua laki-laki pada "O Pumpuk" organisasi kampung terdekat.

* Yowi disini Pusat untuk membicarakan masa depan suku bangsa Yali;  cara hidup tatanan ekonomi tradisional, cara hidup tatanan sosial dan politik, tatanan hidup yang dapat dilestarikan lingkungan hidup maupun tatanan hidup hukum atau norma-norma larangan, tatanan hidup batas kehidupan Yowi, tatanan hidup menyuburkan tanah, tatanan hidup memelihara hewan, tatanan hidup membangun rumah, tatanan hidup cara membuka dan membuat kebun serta tatanan hidup panen hasil kebun Dan segala macam bentuk tatanan hidup mendatangkan kebaikan maupun tatanan hidup mendatangkan musibah yang mengacam kelangsungan suku bangsa Yali; Semuanya dibicarakan dalam honai Yowi sebagai organisasi induk suku bangsa Yali;  Yowi menjadi tempat membicarakan masa depan suku bangsa Yali.

Organisasi Kampung Suku Bangsa Yali

* Organisasi kampung orang Yali dikenal dan didirikan dengan secara lisan tidak langsung atau tidak tertulis tidak seperti organisasi modern secara tertulis sekarang yang kita lihat dunia modern ini; akan tatapi organisasi kampung suku bangsa Yali terbentuk secara alamiah atas dasar Klan dan marga masyarakat berkampungan suku bangsa Yali. Organisasi kampung suku bangsa Yali disebut "O Pumpuk" pada suatu organisasi kampung suku bangsa Yali didirikan atas suatu Klan atau Marga. Orang pertema yang mendirikan kampung atau berkampungan suku bangsa Yali tersebut selain rumah perempuan dan rumah biasa selain itu juga didirikan sebuah rumah laki-laki yang disebut oleh orang Yali rumah Yowi.

Yowi Sebagai Organisasi kampung Suku Bangsa Yali "O Pumpuk"

* Suatu berkampungan suku bangsa Yali terdapat  satu atau lebih satu rumah laki-laki yang disebut "rumah Yowi". Satu organisasi kampung suku bangsa Yali di sebut "O Pumpuk" yang didirikan secara teratur.  Suatu organisasi kampung suku bangsa Yali terdapat empat (4) sampai lima (5) rumah laki-laki (Yowi).

* O Pumpuk; berkampungan didalamnya terdapat beberapa honai (Yowi); untuk membicarakan masa depan stabilitas kehidupan suku bangsa Yali.

Kamis, 16 Juli 2020

Berdiri Sama Tinggi Dan Duduk Sama Besar


Inilah yang disebut HARGA DIRI DAN MARTABAT MANUSIA diantara bangsa-bangsa.

hal itu hanya ditentukan apabila suatu bangsa harus merdeka dan berdaulatan serta berpemerintahan sendiri. jika suatu bangsa yang tidak merdeka dan berdaulat penuh, maka bangsa lain berdiri berbicara atas nama bangsa itu, merendahkan wibawah, hargat dan martabat bangsa lain.

Pemerintah negara Indonesia mewakili orang Papua melakukan praktek-praktek selama 56 tahun ini mewakili bangsa Papua. Bangsa Papua adalah bagian dari Indonesia, orang belum mandiri, belum mampu, yang melabelkan sepatis, GPK, kkb, bodoh, sejenis kata lainya. istilah lain yang digunakan saat ini adalah kesejahteraan, pembangunan infrastruktur seterusnya. Pemerintahan Negara Indonesia hadir sebagai Tuhan yang menentukan arah nasib hidup bangsa Papua.

Pemerintah Indonesia telah merendahkan hargat dan martabat bangsa Papua selama 56 Tahun berkuasa di Tanah Papua Barat. Pemerintah NKRI masuk ke Tanah Papua dan menguasai Pemerintahan Papua Barat secara paksa. dan memaksa orang asli Papua menerima dan mengakui keberadaan NKRI di Tanah Papua sejak 1963 sampai hari ini Januari 2018.

Kenyataan perlakuan Indonesia terhadap orang asli Papua, perlakuan kekerasan fisik dan mental, pembantaian dan pembunuhan terhadap orang asli Papua atas nama negara Indonesia. perlakuan-perlakuan tersebut oleh pihak pemerintah Indonesia menganggap sebagai hal biasa dan menjadi budaya.

Baru saja tanggal 03 Januari 2018 TNI AU tangkap Filep Karma salah seorang pemimpin bangsa Papua, dikertak sampai menyebut monyet. apakah seorang Filep Karma pemimpin bangsa Papua disebut sebagai monyet. monyet tidak ada di Tanah Papua yang ada hanya dearah lain di Indonesia seperti di Jawa itu daerah monyet. saudara Natalius KOMNAS RI telah sampaikan tanggal 12/9,2017 bahwa ia juga menghadapi diskriminasi rasial, kata-kata negatif dan penghinaan melabelkan kepadanya.
Orang asli Papua menemukan identitas diri/ jati diri bangsa yang sedang dihilangkan oleh kekuasaan Indonesia.

Orang asli Papua Barat mengetahui secara pasti, benar dan memastikan bahwa orang Papua sedang berdiri atas dasar hak leluhur seluruh wilayah Tanah Papua Barat untuk selamanya dan seterusnya. untuk selamanya berdiri sama tinggi dan duduk sama besar diantara bangsa-bangsa di dunia termasuk bangsa Indonesia. Atas dasar tersebut perjuangan bangsa Papua tak henti-hentinya diperjuangkan.
Orang asli Papua telah menerima dan mengakui keberadaan Organisasi Papua Merdeka yang telah univication oleh 3 (tiga) organisasi yaitu Negara Republik Federal Papua Barat (NRFPB), Parlement Nasional Papua (PNP), Nasional Liberty Coalition Papua Barat (NLCPB) yang telah terunivikasi dalam United Liberaton Movement for West Papua (ULMWP) pada tahun 2014. dan selanjutnya dianggap sebagai memenuhi persyaratan perdaftaran menjadi keanggotaan MSG's Submited di Honiara, Solomon akhirnya diterima sebagai anggota penjauh "obsevers members" tahun 2015.

Organisasi Papua Merdeka yang baru yang dsebut ULMWP lahir dari suatu proses perjuangan yang panjang selama 50 tahun lebih untuk mendapat pengakuan dari negara lain yang lebih dulu merdeka. pengakuan bukan datang dari Belanda yang lebih dulu insiatif mempersiapkan Papua Merdeka, atau negara lain membawa misi pekabaran di Tanah Papua. tetapi pengakuan ini datang dari negara-negara Melanesia. orang yang berasal dari ras Melanesia yang merupakan keluarga besar orang Melanesia. yang mana Papua Barat adalah sebagai bagian dari keluarga Ras Melanesia yakni ; Papua Neuw Guinea, Fiji Islands, Solomon Islands, Vanuatu dan New Calendonia, Gereja, NGO's dan seluruh masyarakatnya. selanjutnya Papua menjadi agenda dalam Pacific Islands Forum yang membentuk "Pacific Coalician Forum for West Papua. semua dapat terjadi karena kerja keras oleh ULMWP pada perode yang lalu 2015-2017.

Organisasi Papua Merdeka yakni United Liberation Movement for West Papua akan bekerja untuk mewakili bangsa Papua. tentu saja akan mewakili bangsa Papua menghadiri pertemuan-pertemuan resmi diselenggarakan SMG, PIF maupun tidak menutup kemungkinan pertemuan resmi internasional lainnya. bagaimana berdiri sama tinggi dan duduk sama besar di hadapan antar pemimpin bangsa Papua dan bangsa Indonesia. apakah selalu dipandang bangsa West Papua sebagai separatis. dimana harga diri bangsa dan negara Indonesia. dalam sejarah Belanda mencap pemimpin dan para pejuang kemerdekaan bangsa Indonesia juga disebut kelompok extrimis.

Sekarang memandang bangsa Belanda bagaimana atau Belanda memandang bangsa Indonesia. untuk memperjuangkan hak kemerdekaan dan kedaulatan bangsa Papua melaui Hak penentuan nasib sendiri bagi bangsa melalui mekanisme internasional. kami bangsa Papua terus mendukung akan mendukung United Liberation Movement for West Papua. perjuangan hak penentuan nasib sendiri sebagai bangsa, berpemerintahan sendiri, negara berdaulat bagi bangsa sama sekali tidak mengganggu kedaulatan Indonesia. tidak merusak dan tidak mengurangi sejarah kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia. wilayah Negara Indonesia tetap terpeliharah dan masih tetap utuh dari sambang sampai Ambonia. perjuangan orang Papua demi menegakkan hargat dan martabat bangsa Papua sebagai suatu bangsa.

Perjuangan yang sedang berlangsung demi mempertahan ras Melanesia di Papua Barat, mempertahankan tanah hak-hak ulayat suku-suku dan hutan milik ras Melanesia di Papua, melindungi dan mengembangkan budaya Melanesia di Papua. Mengapa rakyat bangsa Papua barat mendukung ULMWP dan seluruh elemen perjuangkan hak penentuan nasib sendiri baik di luar negeri maupun di dalam negeri.
Perjuangan yang dilakukan bangsa Papua untuk mencatat sejarah semua label dan pandangan negatif bangsa terhadap bangsa sebagai peringatan untuk anak cucu bangsa Papua. Agar suatu saat bangsa Papua dan bangsa Indonesia berdiri sama tinggi dan duduk sama besar di hadapan bangsa-bangsa.

Oleh Candidat Dr; Ismael R Silak SH, MA

selamat tahun baru 2018

Tentang Dekolonisasi Memberi Melanesia Sebuah Filosofi Yang Masih Sangat Relevan Hingga Saat Ini


 

Kamis, 21 Mei 2020

Selamat Memperingati HUT PI GKI di Yalimu Angguruk Ke 59 Tahun Sejak 19/05/1961-19/05/2020


Nama Angguruk berasal dari sebutan sebuah jenis rumput tumbuhan alang alang yaitu angguruk nahun atau ahun.
Sebenarnya nama tersebut adalah nama rumput yang sampai kini masih terlihat di sekitar lembah dan daerah itu disertai dengan airnya nan elok (Ik Angguruk Sene) di Angguruk sana sebuah pos yang di bangun oleh para Missionaris.

Pada tahun 1960-an tepatnya 19 Mei 1961 Pendeta Siefried Zoellner, dan Dokter Vriend,memasuki lembah itu dan menetapkan pos missi tersebut dengan nama Angguruk.
Mereka adalah Missionaris dari kebangsaan Jerman dan Belanda, utusan Gereja Kristen Injili di Irian Barat, atau kini kita kenal dengan GKI di Tanah Papua.

Angguruk terletak di atas 1400 di atas permukaan laut dan di kelilingi oleh gunung gunung di atas 2000 meter. Bersuhu kisaran antara 24 dan 30 derajat celsius dan rendahnya berkisar 12 sampai 15 derajat celsius. Juga memiliki Alam yang luas, Hutan yang besar dan sungai yang indah serta lembah demi lembah yang unik yang menghiasi daerah  itu.

Orang di lembah itu memiliki budaya yang unik dan tarian khas dansa (Yungggul) mereka yang unik pula selalu di sukai oleh suku tetangga mereka dan orang timur (Yali) lainnya bahkan memiliki keunikan lain seperti tradisi bercocok tanam, berburu dan tradisi warisan nenek moyang lainnya yang ikut menyumbangkan kelebihan orang timur (Yali) bagian barat daya tersebut.

Orang timur (Yali) pada umumnya berambut kerinting, hitam kulit,dan Ras mereka adalah Negroid atau Ras Melanesia yang hampiir mirip dengan orang bagian Barat lembah Baliem dan dibagian pasifik seperti Solomon Island, Papua New Guinea, Vanuatu, New Kaledonia, Fiji ataupun New Guinea Pisau di Afrika sana.

Wilayah timur (Yali) itu sangat menyentuh hati pendeta Siefried zollner dan Dokter Vriend sehingga membuka Pos Misi, membuat lapangan terbang dan melakukan pengajaran Firman Allah yang hakiki bagi orang timur (Yali).
Hati para penyiar injil itu ikut menanamkan beni injil yang luar biasa. Dan membuat orang timur (Yali) itu setara dengan sesama manusia yang lain.

Wilayah timur (Yali) tersebut sebenarnya ada banyak kampung seperti Pasikni, Tinggili, Waniok, Mohimu, Sangkalpunu, Kibianggen, Nisikni, Pinia, Wali,  Tanggeam, Panggema, Pronggoli, Biliam, Sali, Panal, Pintok, Hilariki, Mimbaham, Poholangken, Kosarek dan masih banyak kampung lainnya.

Lembah timur (Yali) itu  sulit di jangkau oleh para tim Expedisi namun tuntunan Tuhan, maka para missionaris itu membuka pos dan melakukan peradaban baru.

Jayapura 19/05/2020
Selamat Memperingati
Hormat Saya !
Untukmu Semua Para Penyiar Injil Yang Mendahului Kita !
Obock I Silak

INI ADALAH SAYA MELANESIA; Siapa Anda untuk menilai?


Ini adalah saya Melanesia, di mana cita-cita & praksis kami lebih konservatif yang mempertahankan tingkat moralitas tertinggi. Kami menghargai kode etik kami sebagai ukuran integritas daripada menekankan pada nilai-nilai materialistis.

Ini adalah saya Melanesia, tempat kami menghargai prinsip-prinsip etika seperti menghargai lebih dari kepemilikan kekayaan. Jika Anda lebih tertarik pada minyak & gas, Anda bisa pergi & tinggal di Dubai.

Ini adalah saya Melanesia, tempat kami mengalokasikan tugas kepada anak-anak kami sebagai ukuran tanggung jawab sosial. Jika Anda menyebutnya pelecehan anak, Anda dapat pergi & membesarkan anak Anda di Australia, tempat IQ Akademik lebih dihargai daripada IQ moral.

Ini adalah saya Melanesia, tempat kami mengukur kesetaraan laki-laki & perempuan berdasarkan distribusi peran, di mana setiap gender memahami deskripsi pekerjaan mereka sebagai penjaga masyarakat yang dihormati. Jika Anda ingin kesetaraan gender diukur berdasarkan posisi keuangan, Anda bisa mempromosikannya di Inggris.

Ini adalah saya Melanesia, di mana kami memiliki kode berpakaian konservatif ketika bergerak di depan umum. Jika Anda berpikir bahwa desain pakaian kami sudah ketinggalan zaman, Anda dapat pergi & bersaing di jalanan mode Paris.

Ini adalah saya Melanesia, tempat kami menghargai hasil kebun. Jika Anda pikir itu adalah seorang pria kaikai, Anda dapat pergi ke Asia & menikmati Sushi Cina.

Ini adalah saya Melanesia, di mana pertempuran suku merupakan platform Alternatif Penyelesaian Sengketa. Jika Anda menyebutnya primitif, maka Anda dapat pergi & tinggal di Swiss, di mana ada kedamaian relatif.

Ini adalah saya Melanesia, di mana keluarga besar merupakan simbol pertanggungjawaban moral. Jika Anda tidak menerima ideal ini, Anda dapat pergi & menyewa penthouse di New York & hidup dalam kenyamanan & gaya.

Ini adalah saya Melanesia, tempat kami mengukur seseorang berdasarkan Pasin mereka & tidak di rekening bank mereka. Jika Anda menggunakan definisi taipan berarti seseorang yang kaya raya, Anda bisa menggunakannya di Las Vegas, tempat Anda akan menemukan semua karakter kaya di sana.

Anda tidak dapat membandingkan Melanesia saya dengan gaya hidup fanatik Anda. Melanesia memiliki masalah & tantangan tersendiri sebagai masyarakat yang berkembang. Siapa yang membuat Anda menilai untuk membandingkan & kontras gaya hidup saya dengan standar Anda? Seberapa universal & relevan standar Anda dengan konteks Melanesia saya? Anda dapat tinggal di hotel bintang lima di salah satu hotel paling mewah di planet ini sementara saya tinggal di rumah saya honai dan para".

Pada akhir hari, bukankah sarang honai dan para" saya & suite kualitas Anda sama-sama memenuhi kebutuhan umum akan istirahat fisik? Apakah keduanya tidak memenuhi definisi Shelter?

Jumat, 08 Mei 2020

Peradaban Kemiskinan Pemikiran Kita

Sumber foto Pintenggum 

Kemiskinan berasal dari kata miskin, yang berarti tidak berharta benda atau serba kekurangan.
Pemikiran berasal dari Kata pikiran adalah suatu pertimbangan akal atau logika yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa.
Kemiskinan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif.
Kemiskinan absolut dalam kaitannya dengan suatu sumber-sumber materi, yang di bawahnya tidak ada kemungkinan kehidupan berlanjut, dengan kata lain hal ini adalah ting-kat kelaparan. Sedangkan kemiskinan relatif adalah perhitungan kemiskinan yang didasarkan pada proporsi distribusi pendapatan dalam suatu negara.
Saya Mencoba menulis terlepas dari Kata miskin lebih mendalam lagi mengupas tuntas pada cara berpikir atau berlogika kita.
Sebelum Injil sebagai Om (Nami) masuk di lembah Timur (Yalimu), pemikiran kita masih dikatakan Primitif dalam hal beradaptasi dengan dunia luar, memang hal ini benar diakui bahwa segala sesuatu kaitannya dengan cara penyelesaian masalah tidak sama sekali selesaikan melalui logika sehat mereka, namun penyelesaian jalan melalui perang (kontak fisik).
Setelah Injil pada waktu itu 24 01 Maret 1961 Pendeta Zollner dan Dokter Vriend tiba di Suwele Piliam, dan setibanya Kenyataan injil yesus kristus yang membuat orang Timur (Yalimu) Di berkati dan berkembang dari injil nenek moyang kita terima waktu itu dengan sapaan salam Om, (Nami).
Pada saat itu orang-orang yang berpengaruh di setiap kampung dipanggil lalu dididik kabar kebaikan, Keselamatan, injil sebagai Om (Nami). dan di utus untuk pergi melayani di seluruh negeri Timur (Yalimu) Naik gunung, turun lembah, melewati Sungai-sungai, Misinya hanya satu untuk menyebarluaskan injil sebagai Om (Nami).
Pada Kenyataannya terbukti bermusuhan antar kampung semakin menurun, bermusuhan antar klen semakin berkurang, konflik antar kampung didiadakan injil mengapa mereka berdamai Di seluruh Negeri walaupun masih ada rasa tendam.
Kehadiran Pemerintahan Pada Tahun 2002 itu pasti orang-orang Timur (Yalimu)  tahu bahwa  mereka sepakat ada yang tidak tahu apa itu pemerintahan hal ini saya tidak bisa tulis lebar panjang disini karena disini bukan tempatnya, tetapi secara garis besar apa yang kita panen dalam pemerintahan kita saya bersilahkan kita analisa sendiri.
Menurut analisa saya bahwa setelah Pemerintahan masuk kami pindah beradaptasi dari pemikiran nilai moralitas dan spritualitas ke dunia idealisme disinilah otak kita dituntut untuk berdisipliner Ilmu dan logika pikir kita.
Karena kita sudah dipaksa masuk dalam dunia idealisme dengan sistem yang berbeda artinya hanya cara pikir kitalah yang menentukan perspektif positif dan perspektif negatif.
Sementara kita dalam manusia-manusia pemikiran kelas dua, globalisasi datang tanpa diundang memaksa kita berada pada posisi global yang tidak bisa diimbangi sama sekali Oleh logika pikir kita dengan perkembangan ilmu, teknolgi, globalisasi Saat ini, wajar saja nalar kita tra perkembang sama sekali persamaan dengan logika kita, kita tidak bisa membedakan mana yang sistem moral dan spiritual, mana sistem idealisme, mama sistem postmodernisme, mana sistem tatanan dunia atau globalisasi, lalu sementara kita masih berdebatan logika kita sebatas itu-itu saja.
Belakangan ini saya perhatikan penginjilan ditinggalkan lalu urus barang yang lain selain penginjilan yang belum usai ini. Lalu kita menyalahkan orang  Maafkan saya,  saya menduga akan ada ajaran baru akan masuk di Timur (Yalimu) yang akan membiungkan Jemaat Gereja GKI TP yang sudah ada dan terbukti buahnya. Maaf saya bukan mau berdebat tapi ini hanya analisa saya, kita harus jaga Gereja dan injil sebagai Om (Nami)  baik-baik.
Karena sekarang pertahanan terakhir kita Gereja Tuhan dan Injil sebagai Om (Nami).
Jadi Injil sebagai Om (Nami) dan Gereja Tuhan yang nenek moyang kita menerima sederhana itu Gereja Tuhan dan Injil terakhir kita, yang datang dari belakang itu apa?
Kita kembali pada topik diatas Ada istilah bahwa "Muka buruk cermin dibelah,” adalah perumpamaan yang sering digunakan untuk menggambarkan kesalahan alur pikiran kita. Ketika kita tampak di cermin, wajah kita buruk, lalu cermin disalahkan dan dipecahkan. Tentu tindakan ini tidaklah benar menurut akal sehat kita. Seharusnya, nalar atau alur berpikir kita yang benar adalah jika muka kita atau wajah kita buruk, wajah kita itu yang diperbaiki, bukan cermin yang dirusak.
Ungkapan lain yang sering dikutip untuk menunjukkan kekeliruan alur berpikir dan bertindak kita adalah “Menjadi sarang tikus, rumah dibakar.” Yang benar adalah tikusnya dibasmi dan sarangnya dikeluarkan dan dibakar, bukan rumah yang dibakar.
Akibat dari alur berpikir kita yang salah, bertindak pun kita salah. Akibat dari cara berpikir kita yang keliru itu adalah kerugian yang sia-sia. Wajah tetap buruk, cermin sudah rusak dan harus mengeluarkan uang untuk membeli cermin yang baru. Tikus masih tetap hidup tetapi rumah sudah hangus terbakar sehingga harus mencari tempat tinggal lain atau membangun rumah yang baru. Cara berpikir seperti itu tidak sesuai dengan nalar yang sehat atau sering disebut tidak logis.
Dengan demikian kehidupan kita masih ada dan logika kita masih aktif dan berpikir, kita luruskan logika kita dari orang luar menganggap primitif terhadap kita waktu itu, kita luruskan logika kita pada sejarah kita, kita luruskan nalar kita terhadap Gereja sebagai dasar moral dan spritualitas kita, kita luruskan logika idealisme kita, dan kita juga dituntut untuk luruskan logika kita terhadap perkembangan teknolgi, informasi, ilmu dan glolobalisasi kita.
Sekarang ini banyak berdoa minta hikmat Tuhan untuk luruskan logika berpikir kita sesuai dengan nalar kita sebagai bagian dari iman kita.
#Catalan : Tulisan ini tanggungjawab oleh penulis bila tersinggung penulis bertanggungjawab atas tulisan ini
Oleh : Obock I Silak

Teknik Pembuatan Api Tradisional

Pada 1960-an-1980-an masyarakat perkampungan lembah Yahulikma, Ubahakikma dan Sosomikma tidak memiliki akses korek api, dan masih menggunaka...