Selasa, 12 Maret 2024

Teknik Pembuatan Api Tradisional


Teknik


Pada 1960-an-1980-an masyarakat perkampungan lembah Yahulikma, Ubahakikma dan Sosomikma tidak memiliki akses korek api, dan masih menggunakan teknik pembuatan api tradisional. 


Hal ini dicapai dengan penggunaan gergaji api (Sebenernya ahintok, Seken Uk) yang umumnya dibawa oleh laki-laki dengan tas tali mereka. 


Terdiri dari sebatang tongkat (konkon) dibela den dibuka dengan kerikil kecil, dan sebatang rotan kering yang dibelah sebagian disimpan dalam gulungan. 


Tali rotan dililitkan pada bagian bawah batang tongkat, sumbuh halus (amunangge yang dapat dipotong dari gulungan rotan ditaruh dibawah atau di celah, dan tongkat batang ditancapkan kuat ke tanah dengan kaki. 

Tali rotan ditarik ke belakang dan ke depan dengan kuat, dalam waktu kurang dari dua puluh detik sumbu tersebut mulai berasap dapat dinyalakan menjadi nyala api. 


Sabtu, 02 September 2023

Saya Masih Primitif

 

Credit photo doc pribadi


Oleh : Obock I Silak

 

Kata Primitif identik dengan kesan kuno, konotasi  negatif, kenyataannya kata primitif tetap penting sebagai dasar dari sesuatu yang lebih maju.


Budaya primitif memiliki warisan lisan kuat,  tradisi, cerita-cerita penting disampaikan dari satu generasi ke generasi berikut secara lisan.


Sebelum tercipta kertas, mengenal huruf, membaca dan menulis.  Pengetahuan itu didesiminasikan melalui lisan. 


Seperti seseorang bicara kepada seorang yang lain mendengarkan, semua yang seseorang katakan dari menit pertama kepada seorang yang lain sudah lupakan. 


Mungkin yang tersisa tinggal 10%, itupun tidak bersih seperti yang tadi seseorang katakan. 


Cuma hasil tafsir atau hasil tanggapan dari seorang, bayangkan saja.


Dulu cerita, dongeng, filosofi dan mitos disampaikan melalui lisan saja, itu rendang distorsi dan rendang disrupsi. orang bisa lupa dan tidak mengerti.


Ketika terjadi revolusi pertama ditemukan kertas dan alat tulis. Disitu terjadi revolusi pengetahuan pertama. 


Selanjutnya setelah injil masuk di wilayah ini mengenal huruf, kertas, alat tulis, membaca dan menulis. Disitu terjadi peradaban pengetahuan pertama.


Tetapi filosofi, cerita, mitologi, dongeng, kebudayaan, bahasa, ideologi, mata pencaharian, pengetahuan, organisasi sosial, artefak, kesenian, hukum, agama suku dan teknologi. 


Seperti kata Taylor dan Koentjaraningrat tujuh unsur sistem kebudayaan itu. Bahasa, peralatan atau teknologi, mata pencaharian, pengetahuan, kekerabatan atau organisasi sosial, religi dan kesenian. 


Semua itu, belum ada yang didokumentasikan lengkap secara tertulis. Sehingga dikatakan masih primitif, sampai saat ini saya masih percaya bahwa; peradaban itu digerakkan oleh para penulis.

Jumat, 28 Juli 2023

Sistem Kepemimpinan Pemimpin Besar Ap Suon Di Angguruk

 





Oleh : Obock I Silak


Penulisan artikel sistem kepemimpinan pemimpin besar (Ap Suon) di Angguruk ini bertujuan untuk mengetahui sistem kepemimpinan seorang pemimpin (Orang Besar, Big Man, Ap Suon, Ap Kain, Dlsb). Setelah mendapatkan pengakuan dari masyarakat karena pengaruh-Nya. Menjadi lokasi penulisan artikel ini adalah di daerah Angguruk, Kab.Yahukimo, Papua Melanesia. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan teknik kajian kepustakaan atau literatur, wawancara dan observasi. Hasil penulisan ini membuktikan seorang Angguruk dianggap pemimpin bukan karena ia berkuasa melainkan ia berpengaruh karena kepemimpinan-Nya dengan syarat contoh : Kekuatan Badani, (eben wereg) Pembicara (ele wereg) Kekayaan Babi sekarang Kekayaan Uang (ingkik wereg). Jabatan kepala kampung tidak dikenal oleh orang di Angguruk.

Seseorang ingin menjadi pemimpin tentu dilatarbelakangi oleh banyak opsi keputusan hidup yang secara khasat mata sulit dibaca dan dilihat oleh mata manusia.
Sebagai bagian dari kehidupan sosial tentu banyak orang ingin menjadi pemimpin hanya karena mencari popularitas, sebagian lagi berpikir bahwa melalui kepemimpinan mereka telah menjadi seseorang yang mempunyai kekuasaan (power) untuk membuat segala keputusan. Banyak yang berpikir bahwa menjadi seorang pemimpin itu kesempatan untuk mengumpulkan kekayaan, sementara yang lainnya berpikir menjadi pemimpin. Kesempatan untuk menunjukkan kemampuan dalam berbagai aspek, kepemimpinan sesuai dengan tujuan organisasi yang telah ditentukan.

Pemimpin besar di Angguruk dianggap pemimpin Orang Besar, Big Man, Ap Suon, Ap Kain, Dlsb. Dibuktikan-Nya dengan peran kepemimpinan-Nya, ia pandai berbicara menyangkut orang sekampung mereka, kekuatan Badani/fisik, pengetahuan rahasia tentang keselamatan dan marah bahaya, kekayaan babi sekarang kekayaan uang, memiliki harta benda cukup banyak, banyak orang tinggal dan berdatangan dirumah-Nya. Ia mampu mengatasi persolaan orang sekampung dan berkampungan tetangga mereka, ia pandai berdiplomasi atas kepentingan umum.

Sehingga masyarakat di Angguruk tidak mengenal institusi atau lembaga kepemimpinan, tetapi atas dasar beberapa faktor diantaranya kepandaian berbicara, pengetahuan rahasia, kekuatan badani, kekayaan babi sekarang kekayaan uang, dukungan adik kakak satu ayah dan dukungan persekutuan (organisasi) Honai (yowi).

Kepemimpinan Pemimpin Orang Besar Di Angguruk

Seorang Angguruk bisa diakui sebagai pemimpin yang kemudian memiliki pengaruh yang cukup besar, Orang itu juga dapat disebut pembicara.
Entah itu untuk Honai (yowi), Kampung, berkampungan walaupun jarang sekali sebut untuk menjadi pemimpin berpengaruh dalam berkampungan. Ia berpengaruh tapi bukan berkuasa, perkataan-Nya cukup penting untuk didengar, tetapi bukan tanpa syarat, syarat-Nya orang di Angguruk mengenal falsafah hidup Kekuatan Badani (ebe wereg), Pembicara (ele wereg),  Kekayaan Babi sekarang Kekayaan Uang (ingkik wereg). Jabatan kepala kampung dan kepala suku tidak dikenal oleh orang di Angguruk.

Proses Mencapai Kepemimpinan Pemimpin Orang Besar Di Angguruk

Masyarakat di Angguruk tidak mengenal institusi atau lembaga kepemimpinan, pengangkatan, penunjukan, ambisi jabatan dan kekuasaan. Masyarakat di Angguruk hanya mengenal atas pengakuan sebagai pemimpin dari masyarakat Angguruk itu sendiri. Pengakuan datang karena ia berpengaruh, bukan karena ia berkuasa. Seorang pemimpin (Orang Besar, Big Man, Ap Suon, Ap Kain, Dlsb). Ia mendapat pengakuan karena berpengaruh, ini perlaku selama sepanjang sang pemimpin masih hidup, ia dianggap sebagai pemimpin (Orang Besar, Big Man, Ap Suon, Ap Kain, Dlsb).

Orang di Angguruk hanya dianggap pemimpin (Orang Besar, Big Man, Ap Suon, Ap Kain, Dlsb). Dibuktikan-Nya dengan peran kepemimpinan-Nya, ia pandai berbicara menyangkut orang sekampung mereka, kekuatan badani, pengetahuan rahasia, kekayaan babi dan uang sekarang, memiliki harta benda cukup banyak, dukungan adik kakak satu ayah, dukungan persekutuan Honai (yowi organisasi) yang kuat, banyak orang tinggal dan berdatangan dirumah-Nya. Ia mampu mengatasi persolaan orang sekampung dan kampung tetangga mereka walaupun hubungan dengan orang di perkampungan masih longgar tetapi pengaruhnya cukup besar. Ia pandai berdiplomasi atas kepentingan umum. Atas dasar beberapa faktor itu seseorang Angguruk di mendapatkan pengakuan sebagai seorang pemimpin kampung.

Dengan demikian orang di Angguruk seorang di katakan pemimpin dilihat dari pengaruh kepemimpinan-Nya, tidak sama sekali karena pemimpin setelah mencapai kekuasaannya. Orang di Angguruk tidak memiliki lembaga kepemimpinan dan institusi. Di Angguruk tidak pernah mengenal istilah-istilah ambisi kekuasaan, pengangkatan, penunjukan, termasuk sistem demokrasi satu orang satu suara yang dikenal dengan istilah (dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat). Mereka hanya mengenal pengakuan sebagai pemimpin berpengaruh (Orang Besar, Big Man, Ap Suon, Ap Kain, Dlsb).

Sehingga perlu dipelajari, disosialisasikan dan diterapkan sistem kepemimpinan pengakuan atas orang berpengaruh (Orang Besar, Big Man, Ap Suon, Ap Kain, Dlsb) di Angguruk. Sehingga orang di Angguruk menjadi modern tapi bukan orang modern dengan sistem kepemimpinan demokrasi ala barat Eropa dan Amerika Serikat. Melainkan tetap mempertahankan sistem kepemimpinan pengakuan atas orang berpengaruh pemimpin (Orang Besar, Big Man, Ap Suon, Ap Kain, Dlsb) orang di Angguruk, Kabupaten Yahukimo, Papua, Melanesia merupakan warisan leluhur dan budaya mereka.

Kata kunci : Kepemimpinan, pemimpin berpengaruh, pengakuan, Orang Besar, Big Man, Ap Suon, Ap Kain

Daftar Pustaka

Pohon Yeli dan mitos wam dalam agama orang Yali, Hal: 9

Pdt Siegfried Zollner, 2011

Konflik Perang dan perdamaian orang Yali di Angguruk, Hal: 29

Ismael Robby Silak, 2011

Selasa, 06 September 2022

Doa Anak Melanesia

"Dalam nama Tuhan yang pernah menjaga nenek moyang kami di Tanah Melanesia ini, Tuhan yang pernah memelihara orang tua kami di bumi Papua Barat ini, Tuhan yang sedang memberkati kami sekarang ini, dan Tuhan yang sama akan menjaga dan memberkati anak-cucu kami ke depan di Tanah Papua Barat ini, saya mau bertanya kepada-Mu. Tuhan, apakah masih ada harapan untuk kami bangsa Melanesia di tanah ini kami dapat hidup dan menikmati sedikit cahaya dan harapan di Negeri dan Tanah kami ini? Kami percaya rencana Tuhan adalah rencana yang pasti dan sempurna, karena itu kami percayakan semuanya kepada-Mu, Tuhan, Amin". (Doa Ismael Robby Silak, SH., M.A.,

Jayapura, September 2006)

Rabu, 24 Agustus 2022

Kearifan Bahasa Ibu Didokumentasikan Penutur Bahasa Ibu

Sumo (https://alinlancintamenulis.blogspot.com) - Andi mengatakan kekayaan kearifan bahasa ibu didokumentasikan oleh Penutur bahasa ibu itu sendiri. Hal itu dikatakan dalam diskusi formal di Sumo, Yahukimo Papua, Rabu 23/8/22.

"Orang lokal di Kampung Penutur bahasa ibu dianggap bodoh, sebenarnya tidak bodoh yang bodoh adalah orang Penutur bahasa ibu yang tinggal menetap di kota," tutur Andi.

Lebih lanjut, ia mengatakan orang kampung yang menetap di kota meremehkan orang lokal itu bodoh-bodoh,  tidak bisa tulis, tidak bisa baca dan tidak bisa apa-apa, tapi kalau orang lokal ajarkan bahasa lokal dengan modal yang mereka miliki (ada 36 tenses) itu daripada bahasa Inggris yang hanya 16 tense.

"Tapi orang lokal yang menetap di kota sudah tahu bahasa Inggris bikin tahu diri, menganggap ia bisa semua.
Padahal ia hanya bermodal 16 tense saja, orang kampung yang menetap di kota tidak paham tense kearifan penuturan bahasa ibu," katanya. 

Tensenya itu adalah perubahan kata kerja subjek dan waktu. Orang lokal di kampung paham kearifan penuturan bahasa ibu (36 tense) kata kerja subjek dan waktu. Mereka sangat memahami tense yang berubah-ubah sesuai dengan subjek dan waktu. 

Bayangkan mereka pintar sekali memiliki 36 tense dan punya kekayaan intelektual sebagai bahasa lokal sebanyak itu. Karena itu bahasa lokal siapa bilang itu bodoh, tidak ada budaya yang bodoh. Makanya kita harus menghargai, kesannya. 

"Orang yang tahu bahasa Inggris bangga dan dianggap pintar sedangkan bahasa lokal dianggap bodoh ketika bahasa lokal 36 tense itu digunakan oleh penutur lokal," ucapnya. 
(Obock)

Minggu, 14 Agustus 2022

Sekretaris Antar Waktu Klasis Yalimu Angguruk atau Guru Injil Jemaat Mesopotania Tinggilmu, Guru Injil Martinus Kabak Tutup Usia

Waniok tiga Gereja diantaranya, Mesopotania Tinggilmu, Lahai-roi Waniok, Pniel Solinggul, Klasis Yalimu Angguruk. turut berduka cita atas tutup usianya Guru Injil Martinus Kabak pada selasa 09/Agustus/2022 di tengah-tengah Jemaat Mesopotania Tinggilmu. Berita itu benarkan oleh Badan Pekerja, Bendahara Klasis Yalimu Angguruk Yeseki Iksomon, di Via Grup Facebook Walsomu. Bahwa Badan pekerja Klasis Yalimo Anggruk Turut berduka cita atas dipanggil pulang ke hadapan  BPK yg maha kuasa atas dipanggil pulang Almarhum penginjil Martinus kabak di tinggilmu. Tuhan yang memberi Tuhan yg mengambil terpujilah namaTuhan, Ucapnya.  Via Grup Facebook Walsomu itu. 

Jenazah sementara disemayamkan dirumah duka Jemaat Mesopotania Tinggilmu, Kampung Tinggilmu-Waniok.

Atas Nama Para Guru Injil Yang Mendahului Kita, Dan Sedang Pekerja Di Lembah-lembah, Tebing Terjal, Naik Gunung Turun Lembah, Melewati Sungai-sungai, Mengarungi Awan Krumulus Ganas Yang Mencari Kawanan Domba-domba-Mu Di LadangTuhan.

Saya Secara Pribadi, Turut Berduka Yang Mendalam. 

Tolak Cinta Frederick Nietzsche

Frederick Nietzsche Soal cinta. Nietzsche jatuh cinta pada Lou Andreas-Salome, Lou adalah wanita cerdas. Lou menolak cintanya. Setelah itu Nietzsche menulis eforisme-eforimesnya tentang cinta dan benci.
Ini kutipan Nietzsche tentang cinta, dalam eforisme-eforimesnya. 

Cinta itu tolol dan berlimpah dengan duri-duri. 
Permintaan agar dicintai adalah jenis arogansi yang paling besar. 
Cinta tidak mengakui kekuasaan, tidak ada yang memisahkan, membedakan, kedudukan yang lebih tinggi atau bawahan

Pernyataan Rocky Gerung sepertinya dipengaruhi dengan Frederick Nietzsche. ia Akui Kerap Gagal Dekati Wanita dan memikat hati wanita,  Rocky Gerung mengatakan dirinya tidak pernah berhasil menaklukkan hati wanita.

Hal itu disampaikan Rocky Gerung saat menjadi narasumber di channel YouTube Talk Show tvOne yang diunggah pada Rabu (18/12/2019).

Dikenal istilahnya, ("Wanita Indah sebagai Fiksi, Bahaya sebagai Fakta, ") Ucapnya. Kemungkinan Rocky dugaan saya ia mengalami trauma penolakan cintanya. Dari seorang wanita yang jatuh cintanya, itu menolaknya.

Kemungkinan juga Rocky bermain itu dalam bingkai CINTA misalnya, indah sebagai fiksi karena kisah drama indah karena Rocky pernah perpacaran dan ia lihat orang-orang pacaran disekitarnya. 

Bahaya sebagai fakta karena cinta Rocky di tolak sakit hati  atau luka yang diterima Rocky dan orang-orang disekitarnya itu fakta yang Rocky lihat. 

Dugaan saya juga, maksud Rocky pertentangan dengan fiksi dan fakta ini, Indah jika dibayangkan indah senyumnya, kebaikannya, lekuk tubuhnya saat dibayangkan itu, (fiksi).

Tapi dalam realitas (fakta) dia juga pencemburu, egois, anak-anak-an, bahkan bisa lebih radikal itu, (fakta). 

Dua pernyataan Nietzsche dan Rocky terkait eforisme-eforimesnya dan fiksi-faktanya itu, selain pernyataan Freud, mengingatkan sa cinta ditolak oleh wanita itu, sa berpikir penolakan wanita itu disebabkan karena secara fisik dan pengetahuan tidak menarik dimatanya. lebih rendah dibandingkan dengan yang lainnya.

Hal itu memang diakui bahwa, cinta ibarat permainan drama pemeran utama, pemeran kedua dan pemeran ketiga yang disutradarainya. 

Saya beropini bahwa; Nietzsche dan Rocky  sama-sama cintanya di tolak wanita tapi pernyataan mereka masih bernyawa dan hidup dari generasi kepada generasi. Walaupun mereka tidak ada didunia lalu pergi ke alam baka. 

Jadi, Cinta ditolak bagi penulis itu bom waktu bagi si penolak, ia (penolak) sudah siap ingin berdaya menghadapi demonstrasi tulisan.

Teknik Pembuatan Api Tradisional

Pada 1960-an-1980-an masyarakat perkampungan lembah Yahulikma, Ubahakikma dan Sosomikma tidak memiliki akses korek api, dan masih menggunaka...