Sabtu, 02 September 2023

Saya Masih Primitif

 

Credit photo doc pribadi


Oleh : Obock I Silak

 

Kata Primitif identik dengan kesan kuno, konotasi  negatif, kenyataannya kata primitif tetap penting sebagai dasar dari sesuatu yang lebih maju.


Budaya primitif memiliki warisan lisan kuat,  tradisi, cerita-cerita penting disampaikan dari satu generasi ke generasi berikut secara lisan.


Sebelum tercipta kertas, mengenal huruf, membaca dan menulis.  Pengetahuan itu didesiminasikan melalui lisan. 


Seperti seseorang bicara kepada seorang yang lain mendengarkan, semua yang seseorang katakan dari menit pertama kepada seorang yang lain sudah lupakan. 


Mungkin yang tersisa tinggal 10%, itupun tidak bersih seperti yang tadi seseorang katakan. 


Cuma hasil tafsir atau hasil tanggapan dari seorang, bayangkan saja.


Dulu cerita, dongeng, filosofi dan mitos disampaikan melalui lisan saja, itu rendang distorsi dan rendang disrupsi. orang bisa lupa dan tidak mengerti.


Ketika terjadi revolusi pertama ditemukan kertas dan alat tulis. Disitu terjadi revolusi pengetahuan pertama. 


Selanjutnya setelah injil masuk di wilayah ini mengenal huruf, kertas, alat tulis, membaca dan menulis. Disitu terjadi peradaban pengetahuan pertama.


Tetapi filosofi, cerita, mitologi, dongeng, kebudayaan, bahasa, ideologi, mata pencaharian, pengetahuan, organisasi sosial, artefak, kesenian, hukum, agama suku dan teknologi. 


Seperti kata Taylor dan Koentjaraningrat tujuh unsur sistem kebudayaan itu. Bahasa, peralatan atau teknologi, mata pencaharian, pengetahuan, kekerabatan atau organisasi sosial, religi dan kesenian. 


Semua itu, belum ada yang didokumentasikan lengkap secara tertulis. Sehingga dikatakan masih primitif, sampai saat ini saya masih percaya bahwa; peradaban itu digerakkan oleh para penulis.

Tidak ada komentar:

Teknik Pembuatan Api Tradisional

Pada 1960-an-1980-an masyarakat perkampungan lembah Yahulikma, Ubahakikma dan Sosomikma tidak memiliki akses korek api, dan masih menggunaka...