Jumat, 28 Juli 2023

Sistem Kepemimpinan Pemimpin Besar Ap Suon Di Angguruk

 





Oleh : Obock I Silak


Penulisan artikel sistem kepemimpinan pemimpin besar (Ap Suon) di Angguruk ini bertujuan untuk mengetahui sistem kepemimpinan seorang pemimpin (Orang Besar, Big Man, Ap Suon, Ap Kain, Dlsb). Setelah mendapatkan pengakuan dari masyarakat karena pengaruh-Nya. Menjadi lokasi penulisan artikel ini adalah di daerah Angguruk, Kab.Yahukimo, Papua Melanesia. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan teknik kajian kepustakaan atau literatur, wawancara dan observasi. Hasil penulisan ini membuktikan seorang Angguruk dianggap pemimpin bukan karena ia berkuasa melainkan ia berpengaruh karena kepemimpinan-Nya dengan syarat contoh : Kekuatan Badani, (eben wereg) Pembicara (ele wereg) Kekayaan Babi sekarang Kekayaan Uang (ingkik wereg). Jabatan kepala kampung tidak dikenal oleh orang di Angguruk.

Seseorang ingin menjadi pemimpin tentu dilatarbelakangi oleh banyak opsi keputusan hidup yang secara khasat mata sulit dibaca dan dilihat oleh mata manusia.
Sebagai bagian dari kehidupan sosial tentu banyak orang ingin menjadi pemimpin hanya karena mencari popularitas, sebagian lagi berpikir bahwa melalui kepemimpinan mereka telah menjadi seseorang yang mempunyai kekuasaan (power) untuk membuat segala keputusan. Banyak yang berpikir bahwa menjadi seorang pemimpin itu kesempatan untuk mengumpulkan kekayaan, sementara yang lainnya berpikir menjadi pemimpin. Kesempatan untuk menunjukkan kemampuan dalam berbagai aspek, kepemimpinan sesuai dengan tujuan organisasi yang telah ditentukan.

Pemimpin besar di Angguruk dianggap pemimpin Orang Besar, Big Man, Ap Suon, Ap Kain, Dlsb. Dibuktikan-Nya dengan peran kepemimpinan-Nya, ia pandai berbicara menyangkut orang sekampung mereka, kekuatan Badani/fisik, pengetahuan rahasia tentang keselamatan dan marah bahaya, kekayaan babi sekarang kekayaan uang, memiliki harta benda cukup banyak, banyak orang tinggal dan berdatangan dirumah-Nya. Ia mampu mengatasi persolaan orang sekampung dan berkampungan tetangga mereka, ia pandai berdiplomasi atas kepentingan umum.

Sehingga masyarakat di Angguruk tidak mengenal institusi atau lembaga kepemimpinan, tetapi atas dasar beberapa faktor diantaranya kepandaian berbicara, pengetahuan rahasia, kekuatan badani, kekayaan babi sekarang kekayaan uang, dukungan adik kakak satu ayah dan dukungan persekutuan (organisasi) Honai (yowi).

Kepemimpinan Pemimpin Orang Besar Di Angguruk

Seorang Angguruk bisa diakui sebagai pemimpin yang kemudian memiliki pengaruh yang cukup besar, Orang itu juga dapat disebut pembicara.
Entah itu untuk Honai (yowi), Kampung, berkampungan walaupun jarang sekali sebut untuk menjadi pemimpin berpengaruh dalam berkampungan. Ia berpengaruh tapi bukan berkuasa, perkataan-Nya cukup penting untuk didengar, tetapi bukan tanpa syarat, syarat-Nya orang di Angguruk mengenal falsafah hidup Kekuatan Badani (ebe wereg), Pembicara (ele wereg),  Kekayaan Babi sekarang Kekayaan Uang (ingkik wereg). Jabatan kepala kampung dan kepala suku tidak dikenal oleh orang di Angguruk.

Proses Mencapai Kepemimpinan Pemimpin Orang Besar Di Angguruk

Masyarakat di Angguruk tidak mengenal institusi atau lembaga kepemimpinan, pengangkatan, penunjukan, ambisi jabatan dan kekuasaan. Masyarakat di Angguruk hanya mengenal atas pengakuan sebagai pemimpin dari masyarakat Angguruk itu sendiri. Pengakuan datang karena ia berpengaruh, bukan karena ia berkuasa. Seorang pemimpin (Orang Besar, Big Man, Ap Suon, Ap Kain, Dlsb). Ia mendapat pengakuan karena berpengaruh, ini perlaku selama sepanjang sang pemimpin masih hidup, ia dianggap sebagai pemimpin (Orang Besar, Big Man, Ap Suon, Ap Kain, Dlsb).

Orang di Angguruk hanya dianggap pemimpin (Orang Besar, Big Man, Ap Suon, Ap Kain, Dlsb). Dibuktikan-Nya dengan peran kepemimpinan-Nya, ia pandai berbicara menyangkut orang sekampung mereka, kekuatan badani, pengetahuan rahasia, kekayaan babi dan uang sekarang, memiliki harta benda cukup banyak, dukungan adik kakak satu ayah, dukungan persekutuan Honai (yowi organisasi) yang kuat, banyak orang tinggal dan berdatangan dirumah-Nya. Ia mampu mengatasi persolaan orang sekampung dan kampung tetangga mereka walaupun hubungan dengan orang di perkampungan masih longgar tetapi pengaruhnya cukup besar. Ia pandai berdiplomasi atas kepentingan umum. Atas dasar beberapa faktor itu seseorang Angguruk di mendapatkan pengakuan sebagai seorang pemimpin kampung.

Dengan demikian orang di Angguruk seorang di katakan pemimpin dilihat dari pengaruh kepemimpinan-Nya, tidak sama sekali karena pemimpin setelah mencapai kekuasaannya. Orang di Angguruk tidak memiliki lembaga kepemimpinan dan institusi. Di Angguruk tidak pernah mengenal istilah-istilah ambisi kekuasaan, pengangkatan, penunjukan, termasuk sistem demokrasi satu orang satu suara yang dikenal dengan istilah (dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat). Mereka hanya mengenal pengakuan sebagai pemimpin berpengaruh (Orang Besar, Big Man, Ap Suon, Ap Kain, Dlsb).

Sehingga perlu dipelajari, disosialisasikan dan diterapkan sistem kepemimpinan pengakuan atas orang berpengaruh (Orang Besar, Big Man, Ap Suon, Ap Kain, Dlsb) di Angguruk. Sehingga orang di Angguruk menjadi modern tapi bukan orang modern dengan sistem kepemimpinan demokrasi ala barat Eropa dan Amerika Serikat. Melainkan tetap mempertahankan sistem kepemimpinan pengakuan atas orang berpengaruh pemimpin (Orang Besar, Big Man, Ap Suon, Ap Kain, Dlsb) orang di Angguruk, Kabupaten Yahukimo, Papua, Melanesia merupakan warisan leluhur dan budaya mereka.

Kata kunci : Kepemimpinan, pemimpin berpengaruh, pengakuan, Orang Besar, Big Man, Ap Suon, Ap Kain

Daftar Pustaka

Pohon Yeli dan mitos wam dalam agama orang Yali, Hal: 9

Pdt Siegfried Zollner, 2011

Konflik Perang dan perdamaian orang Yali di Angguruk, Hal: 29

Ismael Robby Silak, 2011

Tidak ada komentar:

Teknik Pembuatan Api Tradisional

Pada 1960-an-1980-an masyarakat perkampungan lembah Yahulikma, Ubahakikma dan Sosomikma tidak memiliki akses korek api, dan masih menggunaka...