Selasa, 06 September 2022

Doa Anak Melanesia

"Dalam nama Tuhan yang pernah menjaga nenek moyang kami di Tanah Melanesia ini, Tuhan yang pernah memelihara orang tua kami di bumi Papua Barat ini, Tuhan yang sedang memberkati kami sekarang ini, dan Tuhan yang sama akan menjaga dan memberkati anak-cucu kami ke depan di Tanah Papua Barat ini, saya mau bertanya kepada-Mu. Tuhan, apakah masih ada harapan untuk kami bangsa Melanesia di tanah ini kami dapat hidup dan menikmati sedikit cahaya dan harapan di Negeri dan Tanah kami ini? Kami percaya rencana Tuhan adalah rencana yang pasti dan sempurna, karena itu kami percayakan semuanya kepada-Mu, Tuhan, Amin". (Doa Ismael Robby Silak, SH., M.A.,

Jayapura, September 2006)

Rabu, 24 Agustus 2022

Kearifan Bahasa Ibu Didokumentasikan Penutur Bahasa Ibu

Sumo (https://alinlancintamenulis.blogspot.com) - Andi mengatakan kekayaan kearifan bahasa ibu didokumentasikan oleh Penutur bahasa ibu itu sendiri. Hal itu dikatakan dalam diskusi formal di Sumo, Yahukimo Papua, Rabu 23/8/22.

"Orang lokal di Kampung Penutur bahasa ibu dianggap bodoh, sebenarnya tidak bodoh yang bodoh adalah orang Penutur bahasa ibu yang tinggal menetap di kota," tutur Andi.

Lebih lanjut, ia mengatakan orang kampung yang menetap di kota meremehkan orang lokal itu bodoh-bodoh,  tidak bisa tulis, tidak bisa baca dan tidak bisa apa-apa, tapi kalau orang lokal ajarkan bahasa lokal dengan modal yang mereka miliki (ada 36 tenses) itu daripada bahasa Inggris yang hanya 16 tense.

"Tapi orang lokal yang menetap di kota sudah tahu bahasa Inggris bikin tahu diri, menganggap ia bisa semua.
Padahal ia hanya bermodal 16 tense saja, orang kampung yang menetap di kota tidak paham tense kearifan penuturan bahasa ibu," katanya. 

Tensenya itu adalah perubahan kata kerja subjek dan waktu. Orang lokal di kampung paham kearifan penuturan bahasa ibu (36 tense) kata kerja subjek dan waktu. Mereka sangat memahami tense yang berubah-ubah sesuai dengan subjek dan waktu. 

Bayangkan mereka pintar sekali memiliki 36 tense dan punya kekayaan intelektual sebagai bahasa lokal sebanyak itu. Karena itu bahasa lokal siapa bilang itu bodoh, tidak ada budaya yang bodoh. Makanya kita harus menghargai, kesannya. 

"Orang yang tahu bahasa Inggris bangga dan dianggap pintar sedangkan bahasa lokal dianggap bodoh ketika bahasa lokal 36 tense itu digunakan oleh penutur lokal," ucapnya. 
(Obock)

Minggu, 14 Agustus 2022

Sekretaris Antar Waktu Klasis Yalimu Angguruk atau Guru Injil Jemaat Mesopotania Tinggilmu, Guru Injil Martinus Kabak Tutup Usia

Waniok tiga Gereja diantaranya, Mesopotania Tinggilmu, Lahai-roi Waniok, Pniel Solinggul, Klasis Yalimu Angguruk. turut berduka cita atas tutup usianya Guru Injil Martinus Kabak pada selasa 09/Agustus/2022 di tengah-tengah Jemaat Mesopotania Tinggilmu. Berita itu benarkan oleh Badan Pekerja, Bendahara Klasis Yalimu Angguruk Yeseki Iksomon, di Via Grup Facebook Walsomu. Bahwa Badan pekerja Klasis Yalimo Anggruk Turut berduka cita atas dipanggil pulang ke hadapan  BPK yg maha kuasa atas dipanggil pulang Almarhum penginjil Martinus kabak di tinggilmu. Tuhan yang memberi Tuhan yg mengambil terpujilah namaTuhan, Ucapnya.  Via Grup Facebook Walsomu itu. 

Jenazah sementara disemayamkan dirumah duka Jemaat Mesopotania Tinggilmu, Kampung Tinggilmu-Waniok.

Atas Nama Para Guru Injil Yang Mendahului Kita, Dan Sedang Pekerja Di Lembah-lembah, Tebing Terjal, Naik Gunung Turun Lembah, Melewati Sungai-sungai, Mengarungi Awan Krumulus Ganas Yang Mencari Kawanan Domba-domba-Mu Di LadangTuhan.

Saya Secara Pribadi, Turut Berduka Yang Mendalam. 

Tolak Cinta Frederick Nietzsche

Frederick Nietzsche Soal cinta. Nietzsche jatuh cinta pada Lou Andreas-Salome, Lou adalah wanita cerdas. Lou menolak cintanya. Setelah itu Nietzsche menulis eforisme-eforimesnya tentang cinta dan benci.
Ini kutipan Nietzsche tentang cinta, dalam eforisme-eforimesnya. 

Cinta itu tolol dan berlimpah dengan duri-duri. 
Permintaan agar dicintai adalah jenis arogansi yang paling besar. 
Cinta tidak mengakui kekuasaan, tidak ada yang memisahkan, membedakan, kedudukan yang lebih tinggi atau bawahan

Pernyataan Rocky Gerung sepertinya dipengaruhi dengan Frederick Nietzsche. ia Akui Kerap Gagal Dekati Wanita dan memikat hati wanita,  Rocky Gerung mengatakan dirinya tidak pernah berhasil menaklukkan hati wanita.

Hal itu disampaikan Rocky Gerung saat menjadi narasumber di channel YouTube Talk Show tvOne yang diunggah pada Rabu (18/12/2019).

Dikenal istilahnya, ("Wanita Indah sebagai Fiksi, Bahaya sebagai Fakta, ") Ucapnya. Kemungkinan Rocky dugaan saya ia mengalami trauma penolakan cintanya. Dari seorang wanita yang jatuh cintanya, itu menolaknya.

Kemungkinan juga Rocky bermain itu dalam bingkai CINTA misalnya, indah sebagai fiksi karena kisah drama indah karena Rocky pernah perpacaran dan ia lihat orang-orang pacaran disekitarnya. 

Bahaya sebagai fakta karena cinta Rocky di tolak sakit hati  atau luka yang diterima Rocky dan orang-orang disekitarnya itu fakta yang Rocky lihat. 

Dugaan saya juga, maksud Rocky pertentangan dengan fiksi dan fakta ini, Indah jika dibayangkan indah senyumnya, kebaikannya, lekuk tubuhnya saat dibayangkan itu, (fiksi).

Tapi dalam realitas (fakta) dia juga pencemburu, egois, anak-anak-an, bahkan bisa lebih radikal itu, (fakta). 

Dua pernyataan Nietzsche dan Rocky terkait eforisme-eforimesnya dan fiksi-faktanya itu, selain pernyataan Freud, mengingatkan sa cinta ditolak oleh wanita itu, sa berpikir penolakan wanita itu disebabkan karena secara fisik dan pengetahuan tidak menarik dimatanya. lebih rendah dibandingkan dengan yang lainnya.

Hal itu memang diakui bahwa, cinta ibarat permainan drama pemeran utama, pemeran kedua dan pemeran ketiga yang disutradarainya. 

Saya beropini bahwa; Nietzsche dan Rocky  sama-sama cintanya di tolak wanita tapi pernyataan mereka masih bernyawa dan hidup dari generasi kepada generasi. Walaupun mereka tidak ada didunia lalu pergi ke alam baka. 

Jadi, Cinta ditolak bagi penulis itu bom waktu bagi si penolak, ia (penolak) sudah siap ingin berdaya menghadapi demonstrasi tulisan.

Kamis, 28 Juli 2022

Untukmu Guru Debu Jalanan Berabu

_".-Nasihat sepangkal dari sa pu Guru ini masih relevan untuk praktek dalam kehidupan*_"-

[*_.-Sewaktu-waktu Murid Bisa Menjadi Guru Melewati Batas Kemampuan Gurunya, Tapi Guru Tidak Pernah Menjadi Murid*_".]

Artinya! *_".🌸
..................

Jangan engkau mendidik manusia lain untuk mendapatkan pujian dan hormat, dari orang yang akan engkau didik itu, dikemudian hari mereka telah mengetahui ilmu dan pengetahuanmu menjadi orang-orang sukses. Tidak mungkin mereka menuruti cara pandang engkau semua, mereka yang lain akan perpandangan lain.

Sewaktu-waktu mereka mendukung kamu disisi lain mereka melawan kamu. Karena itu, mendidik manusia lain bukan untuk  kamu mendapat pujian dan hormat. Melainkan kamu sebagai manusia, memanusiakan manusia lain adalah tanggung jawab moral kamu sebagai sesama manusia, yang sama dengan kamu tanpa memandang perbedaan latar belakang laki-laki dan perempuan. Dan jangan memuji dirimu atas kamu lakukan perbuatan baikmu itu di dunia ini. Perbuatan baikmu atas manusia lain di dunia ini adalah bekal hidupmu  untuk urusan dengan Tuhan di kemudian hari.
Lalu, soal menentukan pilihan hidup  mereka jangan sekali-kali kamu menggurui mereka, karena itu hal yang sangat rahasia (privat) dan hak atas menentukan pilihan kehidupan mereka masing-masing orang. Biarkan perbuatan baikmu itu  menjadi kenangan untuk mereka menceritakan kepada orang lain dan anak cucu mereka di masa depan. 

Karena itu, Kalau kamu  tidak mau mendapatkan pujian dan hormat semua itu, siapa yang suru kamu menjadi Guru debu jalanan berabu? Sebagai Guru menerima semuanya itu sebagai  konsekuensi yang logis dan hal yang biasa. Kamu dengan keyakinan  bahwa sewaktu-waktu murid bisa menjadi Guru  dimasa akan datang melebihi batas kemampuanmu, dan sebaliknya melawanmu. Akan tetapi, bukan itu yang diharapkan untuk melemahkan semangatmu untuk mendidik orang  lain. Kamu ingat bahwa Guru tidak akan pernah bisa menjadi Murid. Guru tetap Guru.

{Padang bulan, Holandia, 2016-2017 Years Ago]©
https://alinlancintamenulis.blogspot.com

Senin, 25 Juli 2022

Apakah Socrates Mengajak Kita Berpikir Tingkat Tinggi, DenganTeori Tingkat Tinggi?

Bukan karena soal saya egois jadi, saya tulis di media sosial Facebook ini. Tapi kutipan Nare, Soleman Itlay dibawah ini menurut saya, sangat bernyawa dan hidup selama-lamanya,
"Kalau kita mengorganisir kritik tulisan lewat buku saja, sementara kondisi tertentu tidak mendukung, maka ide dan gagasan kita bisa basi. Beruntung kalau sang kritikus tulisan berumur panjang dan bisa menghasilkan buku. Lalu bagaimana jika ia sakit, dan meninggal dunia? Kasihan dia, sebab dia membawa ide dan gagasan di alam baka. Dan kita juga akan rugi untuk merasakan manfaat pikirannya". 

 Karena itu menurutnya ini, saya pikir mengingatkan kita, untuk menulis di media sosial Facebook itu, juga bagian dari karya seseorang selama penulis memenuhi syarat kaidah-kaidah dan unsur-unsur ilmah, sistematis, terstruktur, terorganisir di Zaman generasi Z perkembangan teknologi dan informasi. Karena hari ini masih banyak orang berinteraksi di media sosial Facebook, whatsapp, instagram, twitter. 
 
Saya kutip juga seorang penulis ternama mengingatkan kita hal yang sama dibawah ini. 

*_"Menulis adalah sebuah kebutuhan agar otak kita tidak dipenuhi oleh feses pemikiran. Maka, menulislah. Entah itu di buku tulis, daun lontar, prasasti, atau bahkan media sosial Facebook, Whatsapp, Instagram, Twitter, menulislah terus tanpa peduli karyamu akan dihargai oleh siapa dan senilai berapa_". - Fiersa Besari-.*

Jadi saya pikir, Dengan hadirnya buku Socrates itu, bikin kita satu Papua ini memulai untuk berpikir dari tingkat mistis, teologis, logis, hingga sampai pada berpikir tingkat tinggi dialektika menurut Karl Marx & Hegelian, kalau dengan begitu, bagaimana Gerakan Literasi Papua kita saatnya dimulai?

Minggu, 10 Juli 2022

Catatan Lepas Harian Siang Perihal : Om

Om adalah panggilan kepada kakak atau adik laki-laki dari ibu, selain dari itu, kakak atau adik laki-laki klen/marga dari ibu bersangkutan. 
Terlepas dari berbicara sebutan untuk silsilah kekerabatan keluarga, Studi kasus tentang sapaan Om terhadap Misionaris tiba disebuah kampung.

Dalam tatanan kebudayaan kami, sebutan kekerabatan untuk Om sangat tinggi nilai-Nya dari sebutan-sebutan  yang lain. 
Ketika para misionaris  masuk di suatu kampung, pendekatan yang mereka lakukan adalah dalam budaya yang nilai-Nya sangat tinggi. Yaitu; mereka  memanggil para misionaris itu sebagai Om.

Tatanan budaya kekerabatan mereka, ketika para misionaris itu disapa sebagai Om, itu berarti mereka menjadi bagian yang utuh dari kehidupan budaya ditempat itu. Mereka merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari orang-orang sekampung itu. Mereka sudah masuk dan hidup sebagai bagian dari suku-suku itu. 

Sehingga, misionaris disapa dengan om yang nilai-Nya sangat tinggi menurut kebudayaan mereka maka, bukan hanya pemberitaan Injil yang identik dengan jiwa rohani itu, akan tetapi pendidikan, kesehatan, pertukangan, pengajaran guru injil, dlsb, itu. telah menjadi om dari segala zaman.

Judul : Tugu Injil
Foto : Obock I Silak Photograpy
Date : 04/28/2022
Lokasi : Waniok
Category : Art

Teknik Pembuatan Api Tradisional

Pada 1960-an-1980-an masyarakat perkampungan lembah Yahulikma, Ubahakikma dan Sosomikma tidak memiliki akses korek api, dan masih menggunaka...